Pada kesempatan kali ini kami akan
membahas tentang Jenis – jenis Ujian
Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( PTN ) yang tentunya sangat penting bagi
adik – adik, terutama yang ingin melanjutkan kuliah atau jenjang pendidikan
lebih tinggi. Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri pada dasarnya dibagi menjadi
2, yaitu Ujian Tulis dan Ujian Non Tulis.
Ujian Tulis
Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Yang namanya Ujian Tulis berarti
siswa atau alumni siswa yang ingin mengikuti seleksi harus mengerjakan soal –
soal yang telas disiapkan oleh Panitia Pelaksana yang dibagi menjadi tiga
kriteria (kelompok) yaitu Kelompok IPA
( sekarang disebut Saintek ), Kelompok
IPS ( disebut juga Soshum) , dan yang ketiga Kelompok IPC ( campuran IPA dan IPS). Kelompok Saintek diikuti oleh
siswa yang waktu sekolah mengambil jurusan IPA, sementara kelompok Soshum
diikuti oleh siswa yang mengikuti jurusan IPS waktu di sekolah, sedangkan bagi
siswa yang ingin mengambil jurusan lintas minat bisa mengambil kelompok IPC (
dengan ketentuan tertentu yang biasanya berubah setiap tahun ). Adapun jenis
soal yang akan dikerjakan oleh setiap kelompok sebagai berikut :
Kelompok
IPA
Tes
I :
TKPA
(Tes Kemampuan dan Potensi Akademik) yang terdiri dari pelajaran : Bahasa
Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan tes Potensi Akademik.
Tes
II :
TKD
Saintek (Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi) yang terdiri dari pelajaran :
Matematika IPA, Fisika, Kimia, dan Biologi.
Kelompok
IPS
Tes
I :
TKPA
(Tes Kemampuan dan Potensi Akademik) yang terdiri dari pelajaran : Bahasa
Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan tes Potensi Akademik.
Tes
II :
TKD
Soshum (Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora) yang terdiri dari pelajaran :
Sejarah, Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi.
Kelompok
IPC
Tes
I :
TKPA
(Tes Kemampuan dan Potensi Akademik) yang terdiri dari pelajaran : Bahasa
Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan tes Potensi Akademik.
Tes
II :
TKD
Saintek (Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi) yang terdiri dari pelajaran :
Matematika IPA, Fisika, Kimia, dan Biologi.
Tes
III :
TKD
Soshum (Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora) yang terdiri dari pelajaran :
Sejarah, Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi.
Pelaksanaan
ujian tulis ini dilaksanakan dalam satu hari untuk semua kelompok jurusan yang
sebelumnya dilaksanakan selama 2 hari, mungkin pihak panitia pelaksana ingin
melakukan tes secara lebih efektif dari segi waktu pelakasanaan ( dari 2 hari
menjadi 1 hari).
Ujian Tulis sendiri dibagi lagi
menjadi 2 yaitu ujian tulis Reguler
dan Ujian Tulis Mandiri . Beda
keduanya adalah untuk ujian Reguler biasanya serentak dilaksanakan untuk
seluruh PTN di Indonesia secara bersamaan dalam hari yang sudah disepakati oleh
panitia pelaksananya, sedangkan ujian tulis Mandiri biasanya diadakan oleh
masing-masing PTN dengan waktu yang berbeda-beda dari setiap Universitas/kampus
(PTN) itu sendiri. Beda yang lainnya adalah Ujian Reguler quota
(jumlah) siswa yang diterima lebih besar dari pada quota lewat ujian Mandiri,
serta untuk beberapa kampus/universitas/PTN di Indonesia dari segi biaya jalur
mandiri lebih mahal dari pada jalur Reguler.
Ujian tulis Reguler di Indonesia itu
sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan nama, yang saya cuplik dari
tahun 1990 sampai sekarang, nama-nama ujian tulis regulernya yaitu : UMPTN
(Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri ) berlaku dari tahun 1990 sampai tahun
2001, SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) dari tahun 2002 – 2007, SNMPTN
(Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dari tahun 2008 sampai tahun
2012, dan SBMPTN ( Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri)
dari tahun 2013 sampai sekarang. Mudah-mudahan namanya tidak berubah lagi. Untuk
Penjelasan mendalam tentang SBMPTN , bisa diklik link ini : Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Untuk Ujian Mandiri itu sendiri namanya
tergantung dari PTN masing-masing, misalkan, Universitas Indonesia (UI) nama
seleksi mandirinya adalah SIMAK UI (Seleksi Masuk UI), Universitas Gajah Mada (UGM)
nama seleksi mandirinya adalah UM UGM (Ujian Masuk UGM), Universitas Brawijaya
(UB) nama seleksi mandirinya adalah SPMK UB atau SELMA UB, dan
Universitas-universitas lainnya. Untuk Penjelasan dan tanggal pelaksanaan
setiap seleksi Mandiri akan saya bahas pada postingan artikel yang lainnya.
Ujian Non Tulis
Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Ujian non tulis atau biasa yang disebut
dengan Jalur Undangan sebenarnya lebih menguntungkan, karena selain tidak perlu
ikut tes tulis juga quotanya sangat besar untuk diterima di PTN ( 50% dari
quota total jumlah siswa yang akan diterima pada tahun pelaksanaan). Untuk
penilaiannya menggunakan nilai raport, prestasi, dan beberapa PTN memperhatikan
Nilai UN. Siswa tinggal daftar sesuai prosedur yang ada. Untuk Nama Seleksi
ujian Non Tulis itu sendiri yaitu PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) dan SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri). Lho, kok jalur undangan (non tulis) juga ada istilah SNMPTN?
Bukannya SNMPTN itu di pakai untuk jalur Ujian Tulis? Ya, pada tahun 2013
istilah SNMPTN digunakan untuk seleksi masuk PTN jalur Undangan (non tulis),
sehingga nama seleksi ujian tulisnya diubah menjadi SBMPTN. Untuk penjelasan
SNMPTN jalur undangan (non tulis) akan kami bahas lebih mendalam pada postingan
berikutnya.
Demikian
sedikit penjelasan mengenai jenis-jenis ujian (seleksi) masuk Universitas
Negeri (PTN) . Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Jika
ada kekurangan atau kesalaan, kritik, saran, dan lainnya mengenai artikel ini,
mohon tulis komentar di bawah ini, atau langsung kirim email ke email kami.